Contoh Essay - Pembuatan Pupuk Organik Cair


GAUNI (GANDENG BANGUN TANI) – UPAYA PEMBERDAYAAN PETANI DESA MELALUI PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS AGRISOCIOPRENEURSHIP SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI DESA TALANG AUR KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR
Mas Dana


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki luas lahan dan agroklimat yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai usaha pertanian. Indonesia juga sejak lama dikenal sebagai penghasil beragam produk pertanian yang sangat dibutuhkan dan laku di pasar dunia. Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan usaha, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk, serta pemasaran. Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat banyak menampung luapan tenaga kerja sehingga sektor ini mempunyai peranan yang strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional.
Sementara itu, perkembangan ekonomi dunia mulai mengarah pada perkembangan ekonomi kreatif. Konsep ekonomi kreatif kemudian didefinisikan sebagai ekonomi yang bertumpu kepada informasi dan kreativitas yang mengutamakan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi. Perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia juga menyentuh sektor pertanian. Pada dasarnya kegiatan ekonomi kreatif di bidang pertanian adalah kegiatan ekonomi yang didasarkan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu yang mengubah pola pikir pemanfaatan sumber daya alam sebagai basis pertanian menjadi berbasis sumber daya manusia dimana input utamanya adalah gagasan untuk menciptakan inovasi, daya kreasi, dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan sosial masyarakat.
Kebijakan ekonomi kreatif di sektor pertanian dikembangkan sesuai dengan instruksi Presiden RI No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Berdasarkan konsep Kementrian Pertanian, maka konsep lingkup ekonomi kreatif sektor pertanian mencakup desain produk, desain kemasan, pengembangan produk, pemanfaatan hasil samping dan limbah pertanian, kerajinan dari hasil pertanian, agrowisata, taman dan olah bentuk tanaman, pengembangan pupuk organik cair dan padat, pengembangan pestisida hayati, pengembangan alat atau mesin tepat guna bagi usaha on farm dan off farm, pengembangan energi terbarukan, wisata budaya terkait dengan pertanian. Dalam hal ini sektor pertanian harus mengupayakan peningkatan pada aspek kreativitas dan pengembangan usaha untuk meningkatkan nilai tambah yang dimulai dari sektor hulu hingga sektor hilir. Memfokuskan pada industri kreatif berbasis pertanian lokal, maka perlu adanya peningkatan hubungan sinergi yang nyata antara pelaku ekonomi kreatif itu sendiri dengan beberapa sektor pendukungnya seperti media massa, pemerintah, hingga para petani.

Ekonomi kreatif akan menggeser produk-produk hasil industri konvensional dan memberikan solusi baru yang lebih tepat untuk kebutuhan pasar. Perkembangan ekonomi kreatif akan menciptakan banyak pasar baru, sehingga secara langsung akan menciptakan adanya ketersediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Terlebih lagi jika pemerintah dapat mendorong berbagai sektor industri ekonomi kreatif untuk ikut terlibat dalam menciptakan hasil karya yang semakin berkualitas sehingga dapat memperluas pasar, maka dengan adanya kebijakan ini kebutuhan akan tenaga kerja juga akan semakin meningkat. Meningkatnya lapangan kerja tentu akan berdampak pada peningakatan perekonomian masyarakat Indonesia.
Desa Talang Aur terletak di kecamatan Indralaya, kabupaten Ogan Ilir, provinsi Sumatera Selatan. Sebagian besar mata pencaharian penduduk di desa Talang Aur adalah petani. Seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat akan tehnik budidaya pertanian yang baik dan benar, maka kebutuhan akan pupuk organik selalu meningkat terutama pupuk organik cair untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini akan menjadi peluang bisnis bagi masyarakat di desa Talang Aur di samping sebagai seorang petani dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Dengan demikian sangat memungkinkan bagi kami untuk mengusung upaya pemberdayaan bagi petani desa melalui pengembangan pupuk organik cair berbasis agrisociopreneurship sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di desa Talang Aur.
B. Tujuan
Tujuan dari program GAUNI (Gandeng Bangun Tani) adalah sebagai berikut.
1.    Memanfaatkan sumber daya alam di desa Talang Aur untuk meningkatkan pendapatan para petani.
2.    Menjelaskan konsep dan implementasi GAUNI (Gandeng Bangun Tani)  sebagai upaya meningkatkan perekonomian petani di desa Talang Aur.
3.    Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan petani tentang pengembangan pupuk organik cair berbasis agrisociopreneurship.
C. Manfaat yang akan Dicapai
Manfaat yang diperoleh mayarakat dari program GAUNI (Gandeng Bangun Tani) adalah sebagai berikut.
1.    Meningkatkan kesadaran petani untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan sebaik-baiknya dalam rangka meningkatkan pendapatan para petani.
2.    Petani mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pengembangan pupuk organik cair berbasis agrisociopreneurship sebagai upaya meningkatkan perekonomian para petani.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Situasi
Desa Talang Aur merupakan salah satu dari 17 desa dan 3 kelurahan di wilayah kecamatan Indralaya yang terletak sekitar 5 km dari kecamatan Indralaya. Desa Talang Aur terdiri dari 6 dusun dan masing-masing dusun terdapat 2 RT. Desa Talang Aur merupakan daerah dataran rendah dengan kondisi wilayah terdiri dari tanah persawahan, daerah pemukiman, ladang, sungai, dan lebak rawa dengan batas-batas wilayah sebagai berikut.
1.    Sebelah utara berbatasan dengan desa Muara Penimbung Ilir
2.    Sebelah selatan berbatasan dengan desa Ulak Banding
3.    Sebelah timur berbatasan dengan desa Tunas Aur
4.    Sebelah barat berbatasan dengan desa Muara Penimbung Ilir
Desa Talang Aur mempunyai jumlah penduduk 1.943 jiwa dengan rincian laki-laki 828 orang dan perempuan 1.050 orang. Mata pencaharian penduduk desa Talang Aur sangat beraneka ragam. Sebagian besar masyarakat adalah petani. Selain itu, mata pencaharian penduduk adalah sebagai pedagang, PNS, dan pekerjaan bidang jasa. Potensi sumber daya alam di desa Talang Aur cukup melimpah dan sangat disayangkan apabila tidak ada upaya pengelolaan yang lebih lanjut.
 Saat ini masyarakat terutama golongan kelas menengah ke atas semakin peduli akan pentingnya kualitas produk. Pertanian organik yang terbebas dari berbagai residu kimia dan pestidida mulai disadari akan bahaya yang mengancam dalam jangka waktu lama. Pupuk organik, terutama pupuk organik cair mulai digemari petani karena selain dapat meningkatkan produksi usaha tani juga dinilai lebih ramah lingkungan. Adapun pupuk organik cair yang siap pakai masih tergolong sedikit jumlahnya di pasaran, selain itu harganya pun relatif cukup mahal.
Melihat potensi yang dimiliki pada daerah Talang Aur, maka sudah selayaknya dilakukan upaya pemberdayaan para petani melalui pengembangan pupuk organik cair berbasis agrisociopreneurship. Pelatihan pembuatan pupuk organik cair ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani di desa Talang Aur untuk dapat lebih bijak dan kreatif dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan sebaik-baiknya. Hasil dari pelatihan ini nantinya akan diterapkan oleh masyarakat untuk dikelola lebih lanjut sebagai upaya peningkatan perekonomian mereka dengan cara melakukan pengemasan dan memasarkan produk mereka di pasaran. Selain itu, hasil pupuk organik cair yang telah dibuat dapat pula digunakan di lahan pertanian para petani itu sendiri.
Sementara itu, apabila potensi sumber daya alam yang ada tidak dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, maka hal tersebut menjadi sebuah kerugian yang besar bagi masyarakat di desa Talang Aur. Pasalnya, melalui potensi alam inilah para petani dapat meningkatkan taraf perekonomian mereka dengan cara mengelolanya menjadi sebuah produk yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh banyak orang di sekitar tempat tinggal mereka. Salah satunya dengan pengembangan pupuk organik cair. Pupuk organik cair banyak dibutuhkan oleh para petani dalam upaya mempercepat pertumbuhan tanaman dengan bahan yang ramah lingkungan. Melalui kegiatan pelatihan ini petani akan diberikan bekal pengetahuan mengenai proses pembuatan pupuk organik cair, cara pengemasan produk yang baik, serta langkah-langkah dalam memasarkan pupuk organik cair di pasaran. Sebaliknya, jika masyarakat gagal dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada, maka kehidupan perekonomian masyarakat di desa Talang Aur pun akan tetap sama dan tidak mengalami perubahan.
Desa Talang Aur dengan kekayaan dan keanekaragaman sumber daya alam yang besar tentu memiliki prospek yang tinggi dan luas di dalam kerangka ekonomi kreatif. Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan pupuk organik cair berbasis agrisociopreneurship merupakan salah satu cara untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia, terkhusus di daerah Talang Aur. Desa Talang Aur tidak kekurangan petani yang berbakat dan kreatif, hanya saja pembinaan dan fasilitasnya yang kurang memadai. Oleh karena itu, melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan daya kreasi petani dalam mengelola sumber daya alam yang ada melalui pengembangan pupuk organik cair yang hasil akhirnya akan bermuara pada peningkatan perekonomian masyarakat di desa Talang Aur.
B. Indentifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut.
1.    Bagaimana konsep dan implementasi GAUNI (Gandeng Bangun Tani) dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di desa Talang Aur ?
2.    Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya pemberdayaan pengembangan pupuk organik cair berbasis agrisociopreneurship ?
C. Pemecahan Masalah
Upaya pemberdayaan yang dapat dilakukan di desa Talang Aur adalah dengan melakukan kegiatan pelatihan melalui pengembangan pupuk oganik cair berbasis agrisociopreneurship. Nantinya masyarakat akan diberikan bekal wawasan dan pengetahuan terkait pembuatan pupuk organik cair sesuai potensi desa yang dimiliki, kemudian akan diajarkan cara memasarkan produk yang telah dibuat di pasaran secara efektif dan efisien. Upaya pemberdayaan ini nantinya akan dikelola lebih lanjut oleh masyarakat dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian para petani di desa Talang Aur. Pelatihan pengembangan pupuk organik cair berbasis agrisociopreneurship ini merupakan kegiatan di bidang ekonomi kreatif yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan tidak hanya mementingkan maksimalisasi keuntungan pribadi. Melalui kegiatan ini nantinya diharapkan dapat menjawab segala permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan perekonomian masyarakat di desa Talang Aur.
Penyadaran terhadap masyarakat akan besarnya potensi daerah yang mereka miliki harus benar-benar dapat tersampaikan dengan baik. Pasalnya, melalui penyadaran inilah masyarakat akan lebih paham dan berupaya untuk dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang ada dengan sebaik-baiknya. Selanjutnya, transformasi materi atau upaya yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan potensi yang ada salah satunya dengan membuat pupuk organik cair yang ramah lingkungan. Melalui pengembangan pupuk organik cair ini nantinya masyarakat dapat lebih mandiri dalam perekonomian mereka. Di samping itu, kegiatan ini juga turut membantu pemerintah dalam upaya menciptakan wirausaha-wirausaha yang bergerak sesuai dengan potensi yang ada di daerah masing-masing.
D. Khalayak Sasaran
Sasaran pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat yang lemah dalam berbagai bidang, baik bidang ekonomi, sosial, maupun bidang lainnya. Sasaran utama pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pupuk organik cair adalah para petani berusia 15-65 tahun yang lemah dan tidak memiliki daya, kekuatan, maupun kemampuan mengakses sumber daya produktif atau masyarakat yang terpinggirkan dalam pembangunan, sehingga tujuan akhir dari proses pemberdayaan masyarakat adalah memberdayakan masyarakat agar menjadi masyarakat yang berdaya sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan perekonomian masyarakat di desa Talang Aur.  Di samping itu, para petani nantinya dapat menerapkan sekaligus menggunakan pupuk organik cair yang telah dibuat pada lahan pertanian mereka sendiri sehingga tidak perlu membeli di pasaran yang harganya relatif cukup mahal.
E. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan program GAUNI (Gandeng Bangun Tani) di desa Talang Aur adalah sebagai berikut.
Langkah Pertama, Launching dan Sosialisasi GAUNI. Launcing dan sosialisasi ini bertujuan memberikan informasi tentang kegiatan apa yang akan dilakukan selama berada di desa Talang Aur. Selain itu, pada sosialisasi ini juga akan diperkenalkan kepada masyarakat bagaimana cara pembuatan pupuk organik cair dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada. Mulai dari awal proses produksi sampai pada tahap pemasaran akan dijelaskan secara detail dalam sebuah pertemuan yang dilakukan dengan masyarakat Talang Aur. Kami juga akan memberikan mini books yang telah kami buat yang di dalamnya berisi proses pembuatan pupuk cair sehingga masyarakat pun dapat mempelajarinya secara berkelanjutan.
Langkah Kedua, Pengelompokan Masyarakat dan Pembagian Divisi. Program-program pemberdayaan merupakan kegiatan-kegiatan yang bersifat transfer of knowledge serta penigkatan keterampilan berupa pelatihan. Pada pertemuan dengan masyarakat Talang Aur nantinya juga akan dilakukan pembagian kelompok atau divisi sesuai dengan minat masyarakat. Ada yang bertugas pada proses produksi, proses pengolahan, hingga pada tahap pemasaran. Adapun pembagian divisi tersebut diantaranya sebagai berikut.
a. Divisi Produksi
Program ini berisi serangkaian kegiatan peningkatan pengetahuan dan pelatihan yang berfokus pada kegiatan produksi pupuk organik cair. Dalam program ini, masyarakat akan diberikan bekal pengetahuan terkait proses produksi pupuk organi cair. Mulai dari pencarian alat dan bahan baku, kegunaan bahan baku yang digunakan, alasan memilih bahan baku, dan alternatif pengganti jika kelak bahan baku tersebut habis.
b. Divisi Pengolahan
Melalui program ini, anggota akan diberikan pemahaman akan pentingnya proses pengolahan pupuk organik cair sebagai salah satu bagian dari agrisociopreneurship. Melalui proses pengolahan tidak hanya dapat memperpanjang umur produk namun juga dapat meningkatkan nilai jual produk yang dihasilkan. Kegiatan dalam program ini dapat berupa pelatihan pengolahan produk pupuk organik cair. Bagaimana cara mengemas produk yang baik dan menarik sehingga masyarakat atau konsumen lebih tertarik. Pada tahap ini juga masyarakat akan diajarkan dalam pembuatan label produk dan penentuan harga produk yang terjangkau sehingga keuntungan yang didapat pun dapat maksimal.
c. Divisi Pemasaran
Melalui program ini, masyarakat akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam memasarkan produknya. Masyarakat akan diberikan trik bagaimana cara menggaet pelanggan yang baik, cara masuk ke pasaran dengan sebuah produk baru. Melalui program ini, para anggota akan dilatih untuk meningkatkan bargaining position produk yang dihasilkan dengan melakukan pengemasan yang menarik sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk. Botol pengemasan diperoleh dari botol bekas yang sudah tidak terpakai lagi sehingga dapat dimanfaatkan menjadi barang berguna. Pemilihan botol akan dilakukan pada tahap pengolahan produk.
Langkah Ketiga, Pelaksanaan dan Pendampingan. Pada tahap ini, masyarakat akan langsung mengimplementasikan apa yang telah mereka peroleh pada saat pembelajaran dalam sosialisasi yang telah dilakukan sebelumnya. Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan masing-masing divisi yang telah dibuat. Pada pelaksanaan ini juga akan selalu didampingi oleh kami, sehingga jika terdapat kendala masyarakat dapat langsung mengungkapkan dan mencari solusinya bersama. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan pupuk organik cair adalah sebagai berikut.
A.  Alat
1.    Drum plastik 120 l                   1 buah
2.    Blender                                    1 buah
3.    Ember                                      1 buah
4.    Selang ¾ inch                          3 m
5.    Solder                                      1 buah
6.    Saringan                                  2 buah
7.    Pisau                                        2 buah
8.    Gayung                                    1 buah
9.    Tongkat pengaduk                  1 buah
B.  Bahan
1.    Urine Kambing                        50 l
2.    Air kelapa                                20 l
3.    Kedebog pisang                      12 kg
4.    Jerami                                      12 kg  
5.    Tetes tebu                                1,5 l
6.    EM-4                                       150 ml
7.    Empon-empon                         5 kg
8.    Botol plastik ukuran 1 l           50 buah
C.  Cara Pembuatan
1.    Pembuatan tempat penampung pupuk cair
1.1.   Melubangi tutup tong penampung dan tutup ember menggunakan solder dengan diameter 3 cm.
1.2.   Memasukan selang kedalam lubang antara tutup tong penampung dan ember, hal ini digunakan dalam proses fermentasi anaerob pembuatan pupuk cair
2.    Pembuatan pupuk cair
2.1. Memasukkan urine kambing dan air kelapa kedalam tong penampung
2.2. Mencacah kedebog pisang dan jerami menggunakan pisau
2.3. Menghaluskan empon-empon menggunakan blender
2.4. Memasukkan semua bahan kedalam tong penampung dan mengaduknya
2.5. Menutup rapat tong penampung menggunakan tutup yang telah dimodifikasi dengan rapat
2.6. Memasukan air kedalam ember dan menutupnya untuk mempercepat proses fermentasi anaerob
2.7. Menunggu proses fermentasi selesai, ditandai dengan berhentinya gelembung-gelembung gas yang muncul didalam ember berisi air   
3.    Pengemasan
3.1.   Mengambil pupuk organik cair yang siap pakai dan menyaringnya
3.2.   Memasukannya ke dalam botol yang sebelumnya telah dikumpulkan dan dipilah
3.3.   Memberi label dengan pemberian nama produk, komposisi, dosis pemakaian, manfaat produk, nomor telepon dan alamat tempat produksi
3.4.  Dikarenakan proses fermentasi pupuk organik cair ini yang cukup lama (sekitar 30 hari), maka kami akan membawa hasil pupuk yang telah difermentasikan sebelumnya dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga masyarakat tetap dapat melaksanakan proses pengolahan dan pengemasan produk tanpa harus menunggu proses fermentasi selesai.
4. Pemasaran
4.1 Pada tahap ini masyarakat akan membuat mini stand di pasar untuk mempromosikan produknya. Memperkenalkan produknya kepada para konsumen dan cara menjelaskan kegunaan produk akan diajarkan kepada masyarakat.
4.2 Pemberian produk secara cuma-cuma dalam bentuk sample/taster.
4.3 Pemasaran dari mulut ke mulut juga menjadi salah satu alternatif yang paling baik dalam memasarkan suatu produk. Nantinya masyarakat akan menjelaskan produk pupuk organik cair ini kepada para tetangga atau orang terdekat yang mereka temui.
Langkah Keempat, Evaluasi. Evaluasi dalam hal ini ialah sharing-sharing dan penyampaian pesan kesan oleh masyarakat yang telah mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik cair. Masyarakat dapat menyampaikan kendala-kendala yang mereka hadapi selama proses pelatihan mulai dari proses produksi hingga tahap pemasaran. Apa yang mereka butuhkan terkait program ini, apakah program ini dapat terus berlanjut hingga ke depan. Pada tahap ini juga nantinya dari masing-masing divisi akan maju untuk mempresentasikan dan menjelaskan apa yang telah mereka peroleh selama kegiatan di lapang.



BAB III
PENUTUP
Pemberdayaan masyarakat di desa Talang Aur tidak dapat dilakukan secara sendiri, akan tetapi perlu adanya kerja sama yang simultan dan lintas sektoral, pendekatan yang paling sesuai dengan kondisi tersebut adalah dengan cara pendekatan partisipatif yaitu suatu pendekatan yang melibatkan kerja sama antara masyarakat setempat dan para pemuda dalam bentuk pengelolaan secara bersama-sama dimana masyarakat berpartisipasi aktif baik dalam perencanaan sampai pada pelaksanaan, dengan cara ini diharapkan masyarakat Talang Aur dapat meningkatkan perekonomian.
Dengan adanya keterpaduan dari berbagai stakeholder, akan sangat mendukung keberjalanan implementasi program GAUNI (Gandeng Bangun Tani), sehingga tujuan yang ingin dicapai melalui program ini akan dapat teralisasi. Melalui GAUNI juga diharapkan dapat mengoptimalisasikan potensi unggul di bidang pertanian yang terdapat di daerah Talang Aur sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. Kami juga memohon bantuan dari seluruh pihak penyelenggara dalam upaya penerapan program ini. Kami mohon bantuan dalam upaya pendampingan, penyiapan alat dan media pelatihan pada saat pemaparan materi, serta penertiban masyarakat yang ingin ikut dalam pelatihan ini sehingga program ini benar-benar dapat berjalan dengan baik dan lancar.






DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, R. 2006. Membangun Desa Partisipasi. Yogyakarta : Graha Ilmu
Arsiyah. 2009. Pemberdayaan dalam Ekonomi Desa. Jurnal Wacana. Vol. 12(2)
Mulyani. 2008. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta
Soetomo. 2008. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Suharto, Edi. 2010. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung : PT Refika Aditama
Yuliarti, Nurheti. 2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Yogyakarta : Lily Publisher.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Essay - Pengelolaan Sampah

Contoh Essay - Pelestarian Alam dan Lingkungan Secara Berkelanjutan

Contoh Essay - Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah