Contoh Essay - Pembuatan Pupuk Organik Cair
GAUNI (GANDENG
BANGUN TANI) – UPAYA PEMBERDAYAAN PETANI DESA MELALUI PENGEMBANGAN PUPUK
ORGANIK CAIR BERBASIS AGRISOCIOPRENEURSHIP
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI DESA TALANG AUR KECAMATAN
INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR
Mas
Dana
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang
memiliki luas lahan dan agroklimat yang sangat potensial untuk dikembangkan
sebagai usaha pertanian. Indonesia juga sejak lama dikenal sebagai penghasil
beragam produk pertanian yang sangat dibutuhkan dan laku di pasar dunia. Semua
usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan
dasar-dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan usaha, pengumpulan hasil,
distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk, serta pemasaran. Sektor
pertanian merupakan sektor yang sangat banyak menampung luapan tenaga kerja
sehingga sektor ini mempunyai peranan yang strategis dalam struktur pembangunan
perekonomian nasional.
Sementara itu, perkembangan
ekonomi dunia mulai mengarah pada perkembangan ekonomi kreatif. Konsep ekonomi
kreatif kemudian didefinisikan sebagai ekonomi yang bertumpu kepada informasi
dan kreativitas yang mengutamakan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia
sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi. Perkembangan ekonomi
kreatif di Indonesia juga menyentuh sektor pertanian. Pada dasarnya kegiatan
ekonomi kreatif di bidang pertanian adalah kegiatan ekonomi yang didasarkan
kreativitas, keterampilan, dan bakat individu yang mengubah pola pikir
pemanfaatan sumber daya alam sebagai basis pertanian menjadi berbasis sumber
daya manusia dimana input utamanya adalah gagasan untuk menciptakan inovasi,
daya kreasi, dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis dan berpengaruh
pada kesejahteraan sosial masyarakat.
Kebijakan ekonomi kreatif di
sektor pertanian dikembangkan sesuai dengan instruksi Presiden RI No. 6 Tahun
2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Berdasarkan konsep Kementrian
Pertanian, maka konsep lingkup ekonomi kreatif sektor pertanian mencakup desain
produk, desain kemasan, pengembangan produk, pemanfaatan hasil samping dan
limbah pertanian, kerajinan dari hasil pertanian, agrowisata, taman dan olah
bentuk tanaman, pengembangan pupuk organik cair dan padat, pengembangan
pestisida hayati, pengembangan alat atau mesin tepat guna bagi usaha on farm dan off farm, pengembangan energi terbarukan, wisata budaya terkait
dengan pertanian. Dalam hal ini sektor pertanian harus mengupayakan peningkatan
pada aspek kreativitas dan pengembangan usaha untuk meningkatkan nilai tambah
yang dimulai dari sektor hulu hingga sektor hilir. Memfokuskan pada industri
kreatif berbasis pertanian lokal, maka perlu adanya peningkatan hubungan
sinergi yang nyata antara pelaku ekonomi kreatif itu sendiri dengan beberapa
sektor pendukungnya seperti media massa, pemerintah, hingga para petani.
Ekonomi kreatif akan menggeser
produk-produk hasil industri konvensional dan memberikan solusi baru yang lebih
tepat untuk kebutuhan pasar. Perkembangan ekonomi kreatif akan menciptakan
banyak pasar baru, sehingga secara langsung akan menciptakan adanya
ketersediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Terlebih lagi jika pemerintah
dapat mendorong berbagai sektor industri ekonomi kreatif untuk ikut terlibat
dalam menciptakan hasil karya yang semakin berkualitas sehingga dapat
memperluas pasar, maka dengan adanya kebijakan ini kebutuhan akan tenaga kerja
juga akan semakin meningkat. Meningkatnya lapangan kerja tentu akan berdampak
pada peningakatan perekonomian masyarakat Indonesia.
Desa Talang Aur terletak di
kecamatan Indralaya, kabupaten Ogan Ilir, provinsi Sumatera Selatan. Sebagian
besar mata pencaharian penduduk di desa Talang Aur adalah petani. Seiring
dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat akan tehnik
budidaya pertanian yang baik dan benar, maka kebutuhan akan pupuk organik
selalu meningkat terutama pupuk organik cair untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini
akan menjadi peluang bisnis bagi masyarakat di desa Talang Aur di samping
sebagai seorang petani dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Dengan
demikian sangat memungkinkan bagi kami untuk mengusung upaya pemberdayaan bagi
petani desa melalui pengembangan pupuk organik cair berbasis agrisociopreneurship sebagai upaya
meningkatkan perekonomian masyarakat di desa Talang Aur.
B. Tujuan
Tujuan dari program GAUNI
(Gandeng Bangun Tani) adalah sebagai berikut.
1.
Memanfaatkan sumber
daya alam di desa Talang Aur untuk meningkatkan pendapatan para petani.
2.
Menjelaskan konsep
dan implementasi GAUNI (Gandeng Bangun Tani)
sebagai upaya meningkatkan perekonomian petani di desa Talang Aur.
3.
Menambah wawasan,
pengetahuan, dan keterampilan petani tentang pengembangan pupuk organik cair
berbasis agrisociopreneurship.
C. Manfaat yang akan Dicapai
Manfaat yang diperoleh
mayarakat dari program GAUNI (Gandeng Bangun Tani) adalah sebagai berikut.
1.
Meningkatkan
kesadaran petani untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan
sebaik-baiknya dalam rangka meningkatkan pendapatan para petani.
2.
Petani mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan tentang pengembangan pupuk organik cair berbasis agrisociopreneurship sebagai upaya
meningkatkan perekonomian para petani.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Analisis Situasi
Desa Talang Aur merupakan salah
satu dari 17 desa dan 3 kelurahan di wilayah kecamatan Indralaya yang terletak
sekitar 5 km dari kecamatan Indralaya. Desa Talang Aur terdiri dari 6 dusun dan
masing-masing dusun terdapat 2 RT. Desa Talang Aur merupakan daerah dataran
rendah dengan kondisi wilayah terdiri dari tanah persawahan, daerah pemukiman,
ladang, sungai, dan lebak rawa dengan batas-batas wilayah sebagai berikut.
1.
Sebelah utara
berbatasan dengan desa Muara Penimbung Ilir
2.
Sebelah selatan
berbatasan dengan desa Ulak Banding
3.
Sebelah timur
berbatasan dengan desa Tunas Aur
4.
Sebelah barat
berbatasan dengan desa Muara Penimbung Ilir
Desa Talang Aur mempunyai
jumlah penduduk 1.943 jiwa dengan rincian laki-laki 828 orang dan perempuan
1.050 orang. Mata pencaharian penduduk desa Talang Aur sangat beraneka ragam.
Sebagian besar masyarakat adalah petani. Selain itu, mata pencaharian penduduk
adalah sebagai pedagang, PNS, dan pekerjaan bidang jasa. Potensi sumber daya
alam di desa Talang Aur cukup melimpah dan sangat disayangkan apabila tidak ada
upaya pengelolaan yang lebih lanjut.
Saat ini masyarakat terutama golongan kelas
menengah ke atas semakin peduli akan pentingnya kualitas produk. Pertanian
organik yang terbebas dari berbagai residu kimia dan pestidida mulai disadari
akan bahaya yang mengancam dalam jangka waktu lama. Pupuk organik, terutama
pupuk organik cair mulai digemari petani karena selain dapat meningkatkan
produksi usaha tani juga dinilai lebih ramah lingkungan. Adapun pupuk organik
cair yang siap pakai masih tergolong sedikit jumlahnya di pasaran, selain itu
harganya pun relatif cukup mahal.
Melihat potensi yang dimiliki
pada daerah Talang Aur, maka sudah selayaknya dilakukan upaya pemberdayaan para
petani melalui pengembangan pupuk organik cair berbasis agrisociopreneurship. Pelatihan pembuatan pupuk organik cair ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani di desa
Talang Aur untuk dapat lebih bijak dan kreatif dalam memanfaatkan sumber daya
alam yang ada dengan sebaik-baiknya. Hasil dari pelatihan ini nantinya akan
diterapkan oleh masyarakat untuk dikelola lebih lanjut sebagai upaya
peningkatan perekonomian mereka dengan cara melakukan pengemasan dan memasarkan
produk mereka di pasaran. Selain itu, hasil pupuk organik cair yang telah
dibuat dapat pula digunakan di lahan pertanian para petani itu sendiri.
Sementara itu, apabila potensi
sumber daya alam yang ada tidak dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik
oleh masyarakat, maka hal tersebut menjadi sebuah kerugian yang besar bagi
masyarakat di desa Talang Aur. Pasalnya, melalui potensi alam inilah para
petani dapat meningkatkan taraf perekonomian mereka dengan cara mengelolanya
menjadi sebuah produk yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh banyak orang di
sekitar tempat tinggal mereka. Salah satunya dengan pengembangan pupuk organik
cair. Pupuk organik cair banyak dibutuhkan oleh para petani dalam upaya
mempercepat pertumbuhan tanaman dengan bahan yang ramah lingkungan. Melalui
kegiatan pelatihan ini petani akan diberikan bekal pengetahuan mengenai proses
pembuatan pupuk organik cair, cara pengemasan produk yang baik, serta
langkah-langkah dalam memasarkan pupuk organik cair di pasaran. Sebaliknya,
jika masyarakat gagal dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada,
maka kehidupan perekonomian masyarakat di desa Talang Aur pun akan tetap sama
dan tidak mengalami perubahan.
Desa Talang Aur dengan kekayaan dan keanekaragaman sumber
daya alam yang besar tentu memiliki prospek yang tinggi dan luas di dalam
kerangka ekonomi kreatif. Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan pupuk
organik cair berbasis agrisociopreneurship
merupakan salah satu cara untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia,
terkhusus di daerah Talang Aur. Desa Talang Aur tidak kekurangan petani yang
berbakat dan kreatif, hanya saja pembinaan dan fasilitasnya yang kurang
memadai. Oleh karena itu, melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan dan daya kreasi petani dalam mengelola sumber daya
alam yang ada melalui pengembangan pupuk organik cair yang hasil akhirnya akan
bermuara pada peningkatan perekonomian masyarakat di desa Talang Aur.
B.
Indentifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah dibuat, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut.
1.
Bagaimana konsep
dan implementasi GAUNI (Gandeng Bangun Tani) dalam meningkatkan perekonomian
masyarakat di desa Talang Aur ?
2.
Bagaimana bentuk
partisipasi masyarakat dalam upaya pemberdayaan pengembangan pupuk organik cair
berbasis agrisociopreneurship ?
C.
Pemecahan Masalah
Upaya
pemberdayaan yang dapat dilakukan di desa Talang Aur adalah dengan melakukan
kegiatan pelatihan melalui pengembangan pupuk oganik cair berbasis agrisociopreneurship. Nantinya
masyarakat akan diberikan bekal wawasan dan pengetahuan terkait pembuatan pupuk
organik cair sesuai potensi desa yang dimiliki, kemudian akan diajarkan cara
memasarkan produk yang telah dibuat di pasaran secara efektif dan efisien. Upaya
pemberdayaan ini nantinya akan dikelola lebih lanjut oleh masyarakat dengan
harapan dapat meningkatkan perekonomian para petani di desa Talang Aur.
Pelatihan pengembangan pupuk organik cair berbasis agrisociopreneurship ini
merupakan kegiatan di bidang ekonomi kreatif yang ditujukan untuk kepentingan
masyarakat dan tidak hanya mementingkan maksimalisasi keuntungan pribadi.
Melalui kegiatan ini nantinya diharapkan dapat menjawab segala permasalahan
yang berkaitan dengan kehidupan perekonomian masyarakat di desa Talang Aur.
Penyadaran terhadap masyarakat
akan besarnya potensi daerah yang mereka miliki harus benar-benar dapat
tersampaikan dengan baik. Pasalnya, melalui penyadaran inilah masyarakat akan
lebih paham dan berupaya untuk dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam
yang ada dengan sebaik-baiknya. Selanjutnya, transformasi materi atau upaya
yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan potensi yang ada salah satunya dengan
membuat pupuk organik cair yang ramah lingkungan. Melalui pengembangan pupuk
organik cair ini nantinya masyarakat dapat lebih mandiri dalam perekonomian
mereka. Di samping itu, kegiatan ini juga turut membantu pemerintah dalam upaya
menciptakan wirausaha-wirausaha yang bergerak sesuai dengan potensi yang ada di
daerah masing-masing.
D. Khalayak Sasaran
Sasaran pemberdayaan masyarakat
adalah masyarakat yang lemah dalam berbagai bidang, baik bidang ekonomi,
sosial, maupun bidang lainnya. Sasaran utama pemberdayaan masyarakat dalam
pengembangan pupuk organik cair adalah para petani berusia 15-65 tahun yang
lemah dan tidak memiliki daya, kekuatan, maupun kemampuan mengakses sumber daya
produktif atau masyarakat yang terpinggirkan dalam pembangunan, sehingga tujuan
akhir dari proses pemberdayaan masyarakat adalah memberdayakan masyarakat agar
menjadi masyarakat yang berdaya sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan
perekonomian masyarakat di desa Talang Aur. Di samping itu, para petani nantinya dapat
menerapkan sekaligus menggunakan pupuk organik cair yang telah dibuat pada
lahan pertanian mereka sendiri sehingga tidak perlu membeli di pasaran yang
harganya relatif cukup mahal.
E. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Adapun
langkah-langkah dalam pelaksanaan program GAUNI (Gandeng Bangun Tani) di desa
Talang Aur adalah sebagai berikut.
Langkah
Pertama, Launching dan Sosialisasi GAUNI. Launcing dan sosialisasi ini bertujuan memberikan
informasi tentang kegiatan apa yang akan dilakukan selama berada di desa Talang
Aur. Selain itu, pada sosialisasi ini juga akan diperkenalkan kepada masyarakat
bagaimana cara pembuatan pupuk organik cair dengan memanfaatkan potensi sumber
daya alam yang ada. Mulai dari awal proses produksi sampai pada tahap pemasaran
akan dijelaskan secara detail dalam sebuah pertemuan yang dilakukan dengan
masyarakat Talang Aur. Kami juga akan memberikan mini books yang telah kami buat yang di dalamnya berisi proses
pembuatan pupuk cair sehingga masyarakat pun dapat mempelajarinya secara
berkelanjutan.
Langkah Kedua, Pengelompokan Masyarakat dan Pembagian Divisi. Program-program
pemberdayaan merupakan kegiatan-kegiatan yang bersifat transfer of knowledge
serta penigkatan keterampilan berupa pelatihan. Pada pertemuan dengan masyarakat Talang Aur nantinya juga
akan dilakukan pembagian kelompok atau divisi sesuai dengan minat masyarakat.
Ada yang bertugas pada proses produksi, proses pengolahan, hingga pada tahap
pemasaran. Adapun pembagian divisi tersebut diantaranya sebagai berikut.
a. Divisi Produksi
Program
ini berisi serangkaian kegiatan peningkatan pengetahuan dan pelatihan yang
berfokus pada kegiatan produksi pupuk
organik cair. Dalam program ini, masyarakat akan diberikan bekal pengetahuan terkait
proses produksi pupuk organi cair. Mulai dari pencarian alat dan bahan baku,
kegunaan bahan baku yang digunakan, alasan memilih bahan baku, dan alternatif
pengganti jika kelak bahan baku tersebut habis.
b. Divisi Pengolahan
Melalui
program ini, anggota akan diberikan pemahaman akan pentingnya proses pengolahan
pupuk organik cair sebagai
salah satu bagian dari agrisociopreneurship.
Melalui proses pengolahan tidak hanya dapat memperpanjang umur produk namun
juga dapat meningkatkan nilai jual produk yang dihasilkan. Kegiatan dalam
program ini dapat berupa pelatihan pengolahan produk pupuk organik cair. Bagaimana cara mengemas produk yang baik dan
menarik sehingga masyarakat atau konsumen lebih tertarik. Pada tahap ini juga
masyarakat akan diajarkan dalam pembuatan label produk dan penentuan harga
produk yang terjangkau sehingga keuntungan yang didapat pun dapat maksimal.
c. Divisi Pemasaran
Melalui
program ini, masyarakat akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam
memasarkan produknya. Masyarakat akan
diberikan trik bagaimana cara menggaet pelanggan yang baik, cara masuk ke
pasaran dengan sebuah produk baru. Melalui program
ini, para anggota akan dilatih untuk meningkatkan bargaining position produk
yang dihasilkan dengan melakukan pengemasan yang menarik sehingga dapat
meningkatkan nilai jual produk. Botol
pengemasan diperoleh dari botol bekas yang sudah tidak terpakai lagi sehingga
dapat dimanfaatkan menjadi barang berguna. Pemilihan botol akan dilakukan pada
tahap pengolahan produk.
Langkah Ketiga, Pelaksanaan dan Pendampingan. Pada tahap ini, masyarakat akan langsung
mengimplementasikan apa yang telah mereka peroleh pada saat pembelajaran dalam
sosialisasi yang telah dilakukan sebelumnya. Pelaksanaan kegiatan ini
berdasarkan masing-masing divisi yang telah dibuat. Pada pelaksanaan ini juga
akan selalu didampingi oleh kami, sehingga jika terdapat kendala masyarakat
dapat langsung mengungkapkan dan mencari solusinya bersama. Adapun
langkah-langkah dalam pembuatan pupuk organik cair adalah sebagai berikut.
A. Alat
1.
Drum plastik 120 l 1 buah
2.
Blender 1
buah
3.
Ember 1
buah
4.
Selang ¾ inch 3
m
5.
Solder 1
buah
6.
Saringan 2
buah
7.
Pisau 2
buah
8.
Gayung 1
buah
9.
Tongkat pengaduk 1
buah
B. Bahan
1.
Urine Kambing 50
l
2.
Air kelapa 20
l
3.
Kedebog pisang 12
kg
4.
Jerami 12
kg
5.
Tetes tebu 1,5
l
6.
EM-4 150
ml
7.
Empon-empon 5
kg
8.
Botol plastik ukuran 1 l 50
buah
C. Cara Pembuatan
1.
Pembuatan tempat penampung pupuk cair
1.1.
Melubangi tutup tong penampung
dan tutup ember menggunakan solder dengan diameter 3 cm.
1.2.
Memasukan selang kedalam lubang
antara tutup tong penampung dan ember, hal ini digunakan dalam proses
fermentasi anaerob pembuatan pupuk cair
2.
Pembuatan pupuk cair
2.1. Memasukkan urine kambing dan air kelapa kedalam tong penampung
2.2. Mencacah kedebog pisang dan jerami menggunakan pisau
2.3. Menghaluskan empon-empon menggunakan blender
2.4. Memasukkan semua bahan kedalam tong penampung dan mengaduknya
2.5. Menutup rapat tong penampung menggunakan tutup yang telah dimodifikasi dengan rapat
2.6. Memasukan air kedalam ember dan menutupnya untuk mempercepat proses
fermentasi anaerob
2.7. Menunggu proses fermentasi selesai, ditandai dengan berhentinya
gelembung-gelembung gas yang muncul
didalam ember berisi air
3.
Pengemasan
3.1.
Mengambil pupuk organik cair yang siap pakai dan
menyaringnya
3.2.
Memasukannya ke dalam botol yang sebelumnya
telah dikumpulkan dan dipilah
3.3.
Memberi label dengan pemberian nama produk, komposisi, dosis pemakaian,
manfaat produk, nomor telepon dan alamat tempat produksi
3.4.
Dikarenakan proses fermentasi pupuk organik cair ini yang cukup lama
(sekitar 30 hari), maka kami akan membawa hasil pupuk yang telah
difermentasikan sebelumnya dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga masyarakat
tetap dapat melaksanakan proses pengolahan dan pengemasan produk tanpa harus
menunggu proses fermentasi selesai.
4. Pemasaran
4.1 Pada tahap ini masyarakat akan membuat mini stand di pasar untuk mempromosikan produknya. Memperkenalkan
produknya kepada para konsumen dan cara menjelaskan kegunaan produk akan
diajarkan kepada masyarakat.
4.2 Pemberian produk secara cuma-cuma dalam bentuk sample/taster.
4.3 Pemasaran dari mulut ke mulut juga menjadi salah satu alternatif yang
paling baik dalam memasarkan suatu produk. Nantinya masyarakat akan menjelaskan
produk pupuk organik cair ini kepada para tetangga atau orang terdekat yang
mereka temui.
Langkah Keempat, Evaluasi. Evaluasi dalam hal ini ialah sharing-sharing dan penyampaian pesan kesan
oleh masyarakat yang telah mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik cair.
Masyarakat dapat menyampaikan kendala-kendala yang mereka hadapi selama proses
pelatihan mulai dari proses produksi hingga tahap pemasaran. Apa yang mereka
butuhkan terkait program ini, apakah program ini dapat terus berlanjut hingga
ke depan. Pada tahap ini juga nantinya dari masing-masing divisi akan maju
untuk mempresentasikan dan menjelaskan apa yang telah mereka peroleh selama
kegiatan di lapang.
BAB III
PENUTUP
Pemberdayaan
masyarakat di desa Talang Aur tidak
dapat dilakukan secara sendiri, akan tetapi perlu adanya kerja sama yang
simultan dan lintas sektoral, pendekatan yang paling sesuai dengan kondisi
tersebut adalah dengan cara pendekatan partisipatif yaitu suatu pendekatan yang
melibatkan kerja sama antara masyarakat setempat dan para pemuda dalam bentuk
pengelolaan secara bersama-sama dimana masyarakat berpartisipasi aktif baik
dalam perencanaan sampai pada pelaksanaan, dengan cara ini diharapkan
masyarakat Talang Aur
dapat meningkatkan perekonomian.
Dengan adanya keterpaduan dari berbagai stakeholder, akan sangat mendukung
keberjalanan implementasi program GAUNI
(Gandeng Bangun Tani), sehingga tujuan yang
ingin dicapai melalui program ini akan dapat teralisasi. Melalui GAUNI juga diharapkan dapat
mengoptimalisasikan potensi unggul di bidang pertanian yang terdapat di daerah Talang Aur sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. Kami juga memohon bantuan dari seluruh pihak penyelenggara dalam
upaya penerapan program ini. Kami mohon bantuan dalam upaya pendampingan,
penyiapan alat dan media pelatihan pada saat pemaparan materi, serta penertiban
masyarakat yang ingin ikut dalam pelatihan ini sehingga program ini benar-benar
dapat berjalan dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, R.
2006. Membangun Desa Partisipasi.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Arsiyah. 2009. Pemberdayaan dalam Ekonomi Desa. Jurnal
Wacana. Vol. 12(2)
Mulyani. 2008. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta :
Penerbit Rineka Cipta
Soetomo. 2008. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Suharto, Edi. 2010.
Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat.
Bandung : PT Refika Aditama
Yuliarti, Nurheti.
2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk
Organik. Yogyakarta : Lily Publisher.
Artikel yang bermanfaat
ReplyDeleteJika anda sedang mencari rekomendasi pupuk organik cair di jawa timur silahkan kunjungi http://kayaintubban.com/
Apakah anda perlu pupuk organik yang berkualitas anda bisa mengunjungi http://kayaintubban.com/
ReplyDeleteJika anda kesusahan membuat pupuk organik cair sendiri anda bisa mengunjungi http://kayaintubban.com/
ReplyDelete